Selasa, 05 Juni 2012

PARAGRAF DALAM BAHASA INDONESIA


BAB VI
PARAGRAF DALAM BAHASA INDONESIA
6.1          PENDAHULUAN
                Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paaragraf memperlihatkankesatuan pikiran atau topik tersebut dan seluruhnya memperbincangkan satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu.
           Contoh sebuah paragraf
                Sampah selamanya selalu memusingkan. Berkali-kali masalahnya di seminarkan dan jalan pemecahannya di rancan dan dampaknya nasalah pencemaran air dan banjir.
                Paragraf di atas membicarakan soal sampah. Oleh sebab itu, paragraf mempunyai topik “masalah sampah” karna pokok permasalahan dalam paragraf itu adalah masalah sampah.
Dalam tulisan-tulisan lain mungkin kita menjumpai topik paragraf, seperti
a)                  Peranan bahasa dalam kehidupan.
b)                  Penyebab kebakaran hutan.
c)                   Perombakan kabinet.
d)                  Tragedi Semanggi.
e)                  Kehidupan di ruang angkasa.
                                Topik paragraf adalah pikiran utama di dalam sebuah paragraf. Semua pembicaraan itu terpusat pada pikiran utama atau gagasan pokok. Pikiran utama itulah yang menjadi topik persoalan atau pokok pembicaraan.
6.2          Syarat-Syarat Paragraf
                Paragraf yang baik harus memiliki dua ketentuan:
a)                  Kesatuan paragraf
Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh sebab itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu di tata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf tersebut. Perhatikan parageraf di bawah ini.
                Jateng sukses. Kata-kata ini meluncur gembira dari pelatih regu Jateng setelah selesai pertandingan final Kejurnas Tinju Amatir, Minggu malam, di Gedung Olahraga Jateng, Semarang. Hasil yang di peroleh itu adalah prestasi paling tinggi yang pernah diraih oleh Jateng dalam arena seperti itu.
b)                  Kepduan paragraf
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antara kalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalam paragraf itu.


Pengait Paragraf
                Agar paragraf menjadi padu di gunakan pengaitr paragraf, yaitu berupa:
1.       Ungkapan penghubung transisi.
2.       Kata ganti atau
3.       Kata kunci (pengulangan kata yang di pertingkatkan).
Ungkapan pengait antar kalimat dapat berupa ungkapan penghubung /transisi.
a)                  Beberapa Kata Transisi
a)      Hubungan tambahan : lebih lagi, selanjutnya trambaha pula, di samping itu, lalu, berikutnya,demikkian,pula, begitu juga, lagi pula.
b)      Hubungan pertentangan : akan tetapi, namun, bagia manapun, walaupun demikian, sebaliknya, meskipun begitu, lain halnya.
c)       Hubungan perbandingan : sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan dengan itu.
d)      Hubungan  akibat : oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karna itu, maka, oleh sebab itu.
e)      Hubungan tujuan : untuk itu, untuk maksud itu.
f)       Hubungan singkatan : singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain, sebagai simpulan.
g)      Hubungan waktu : sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian.
h)      Hubungan tempat : berdekatan dengan itu.
2)            Kata Ganti
                Ungkapan pengait paragraf dapat juga berupa kata ganti, baik kata gantiorang maupun kata ganti yang lain.
a)      Kata Ganti Orang
                Dalam usaha memadu kalimat-kalimat dalam satu paragraf, kita banyak menggunakan kata ganti orang. Pemakaian kata ganti ini berguna untuk  menghindari penyebutan nama orang berkali-kali. Kata ganti yang di maksud adalah saya, aku, ku, kita, kami  (kata ganti orng pertama), engkau, kau, kamu, mu, kamu sekalian, (kata ganti orang ke dua), dia, ia, beliau, mereka, dan nya (kata ganti orang ke tiga).
b)      Kata Ganti yang Lain
Kata ganti lain yang di gunakan dalam menciptakan kepaduan paragraf ialah itu, ini, tadi, begitu, demikian, di situ, ke situ, di atas, di sana, di sini, dan sebagainya.
c)       Kata Kunci
Di samping itu, ungkapan pengait dapat pula berupa pengulangan kata-kata kunci, ini perlu di lakukan dengan hati-hati  (tidak terlalu sering).

6.3          Pembagian paragraf menurut  jenisnya
dalam sebuah karangan (komposisi) biasanya terdapat tiga macam paragraf  jika di lihat dari segi jenisnya.
1)                  Parageraf pembuka
Parageraf ini merupakan pembuka atau pengantar untuk sampai pada segala pembicaraan yang akan menyusul kemudian. Oleh sebab itu, paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca,serta sanggup menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan di sajikan selanjutnya. Salah satu cara untuk menarik perhatian ini ialah dengan mengutip pernyataan yang memberikan rangsangan dari para orang terkemuka atau orang terkenal.
2)                  Paragraf pengembangan
Paragraf pengembangan ialah paragraf yang terletak antara paragraf pembuka dan paragraf yang terakhir sekali di dalam bab atau anak bab itu. Dengan kata lain, paragraf pengembangan mengemukakan inti persoalan yang akan di kemukakan. Parageraf itu dapat di kembangkan dengan cara ekspositoris, dengan cara deskriptif, dengan cara naratif, atau dengan cara argumentatif, yang akan di bicarakan pada halaman-halaman selanjutnya.
3)                  Paragraf penutup
Paragraf penutup ialah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau pada akhir satu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu. Biasanya, paragraf penutup berupa simpulan semua pembicaraan yang telah di paparkan pada bagian-bagian sebelumnya.
6.4          tanda paragraf
                Sebuah paragraf dapat di tandai dengan memulai kalimat pertama agak menjorok ke dalam, kira-kira lima ketukan mesin ketik atau kira-kira dua sentimeter. Dengan demikian, para pembaca mudah dapat melihat permulaan tiap paragraf sebab awal paragraf ditandai oleh kalimat kalimat pemulanya  yang tidak di tulis sejajar dengan garis miring atau garis pias kiri, selain itu, penulis dapat pula menambahkan tanda sebuah paragraf itu dengan memberikan jarak agak renggang dari paragraf sebelumnya.
6.5          rangka atau struktur sebuah paragraf
                Rangka atau struktur sebuah paragraf terdiri atas sebuah kalimat topik dan berupa  kalimat penjelas. Dengan kata lain, apabila dalam sebuah paragraf terdapat lebih dari sebuah kalimat topik, paragraf itu termasuk paragraf yang baik. Kalimat-kalimat di dalam paragraf itu harus saling mendukung, saling menunjang, berkaitan satu dengan yang lainya.
                Kalimat topik adalah kalimat yang berisi topik yang di bicarakan pengarang. Pengarang meletakkan inti maksud pembicaraan pada kalimat topik.
                Karena topik paragraf adalah pikira utama dalam sebuah paragraf , kalimat topik merupakan kalimat utama dalam paragraf itu. Karena setiap paragraf hanya mempunyai sebuah topik, paragraf itu hanya mempunyai satu kalimat utama.
                Kalimat utama bersifa umum. Ukuran ke umuman sebuah kalimat terbatas pada paragraf itu saja. Adaklanya sebuah kailimat yang kita anggap umum akan berubah menjadi khusus apabila kalimat itu di perluas.
6.6          paragraf deduktif dan paragraf induktif
Paragraf yang meletekkan kalimat  topik pada awal paragraf disebut  paragraf deduktif , sedangkan paragraf yang meletakkan kalimat topik pada akhir paragraf disebut paragraf induktif.
Paragraf yang meletakkan topik pada awal paragraf di sebut paragraf deduktif, sedangkan paragraf yang meletakkan kalimat topik di akhir paragraf disebut paragraf induktif .
Pengarang jenis pertama meletakan kalimat topik nya di bagi awal paragraf yang barsangkutan. Perhatikan kalimat yangn di cetak dengan huruf tebal.
                Arang aktif ialah sejenis arang yang di peroleh dari suatu pembakaran yang mempunyai sifat tidak larut dalam air. Arang ini dapat di peroleh dari pembakaran zat-zat tertentu, seperti ampas tebu, tempurung kelapa,dan tongkol jagung. jenis arang ini  banyak di gunakan dalam beberapa industri pangan atau nonpang . industri yang menggunakan arang aktif adalah industri kimia dan farmasi,seperti pekerjaan memurnikan minyak, menghilangkan bau yang tidak murni, dan menguapkanzat yang tidak perlu.
                Pengarang jenis kedua meletakkan kalimat topiknya pada bagian akhir paragraf, seperti  terlihat pada paragraf berikut.
                Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir jalan jendral sudirman. seminggu kemudian beseorang anak wanita hilang ketika pulang dari sekolah.sehari kemudian polisi menemukan bercak-bercak darah dikursi belakang mobil john. Polisi juga menemukan potret dua orang anak yang tewas di jalan jendral sudirman di dalam kantung celana john. Dengan demi kian, John adalah orang yang dapat di minta pertanggungjawaban tentang hilangnya tiga anak itu.
                Ada pula paragraf yang tidak memperlihatkan kalimat utamanya. Gagasan utama sebuah paragraf itu berada di seluruh paragraf. Paragraf seperti ini tidak mempunyai kalimat yang umum. semua kalimat bersifat khusus. Biasanya paragraf seperti ini  terdapat pada paragraf  yang bersifat naratif.
Misalnya :
                Pada tengah hari itu pak lurah datang. Bapak bupati datang ketempat itu. Tiga jam kemudian kita terlihat orang-orang telah berkumpul di arena itu. Tidak pulaketinggalan artis-artis muda belia. Para wartawan pun telah pula memanfaatkan waktu.
                Suatu hal lagi yang perlu di tekankan di sini adalah bahwa kalimat topik itu harus kalimat yang ideal, bukan kalimat topik yang membingukan. Kalimat topik itu harus bersifat  umum, jangan mendetil.
                Kalimat topik yang ideal adalah kalimat topik yang jelas maksudnya dan mudah di pahami. Pembaca tidak usah berpikir lama-lama apa yang di maksud oleh penulis. Biasanya, kalimat yang mudah di pahami itu adalah kalimat yang sederhana,ringkasan, dan tidak berbelit –belit. Sebalikny,  kalimat topik yang  tidak ideal atau kalimat tidak jelas dan membingungkan, harus dihindari.
Misalnya :
Membingungkan : sistem pondasi cakar ayam penemuan almarhum porf. Sedyanto yang terkenal  akhir-akhir ini dikalangan internasional, terutama di negara  Asean karena di pakai untuk membangun berbagai struktur di atas tanah lembek.
Seharusnya : sistem fondasi cakar ayam dipakai untuk membangun berbagai struktur di atas tanah lembek.
                Kalimat topik yang baik adalah kalimat yang umum atau kalimat yang tidak mendetil. Perhatikan contoh berikut.
Umum :                 Penelitian ini memerlukan berbagai faktor  agar selesai dengan memuaskan.
Mendetil :  Penelitian ini memerlukan biaya yang banyak, waktu yang cukup, dan tenaga yang terampil agar selesai  dengan memuaskan.
                Seperti  sudah dikemukakan sebelumnya, sebuah paragraf  itu terdiri atas satu kalimat topik dan beberapa buah kalimat penjelas. Kalimat-kalimat penjelas itulah yang membuat paragraf itu benar-benar “bicara” kepadanya pembacanya. Cara menjelaskan kalimat topik itu dapat dengan mengulasnya, menyongkong,menceritakan, sebuah paragraf menjadi suatu pembicaran yang meyakinkan.
                Penulis yang berpengalaman tidak akan membuat kalimat penjelas yang masih bersifat umum karena kalimat yang masih umum akan menyebabkan pembaca harus meraba-raba makna paragraf. Ia akan memberikan uraian-uraian yang terperinci untuk membuat paragraf dapat berbicara kepada pembaca.
                Paragraf berikut memperlihatkan kepada kita bahwa penulisnya membuat kalimat-kalimat penjelas yang terperinci sehingga pembaca akan isi paragraf tersebut.
                Kemajuan teknologi di negara Republik Indonesia pada akhir-akhir ini sangat di rasakan oleh masyarakat sebagai suatu prestasi besar bangsa indonesia. Hal itu ditunjang oleh beberapa faktor nyata yang sangat di banggakan. Kehadiran industri pesawat terbang PT. Dirgantara Indonesia , ditambah pula dengan kehadiran puspitek dan beberapa pembangkit tenaga listrik memberikan bukti tentang kemajuan teknologi itu. Apalagi di sana sini tidak pula ketinggalan beberapa industri mobil,elektronik, dan obat-obatan.
6.7          PENGEMBANGAN PARAGRAF
                Mengarang itu adalah usaha mengembangkan beberapa kalimat topik. Dengan demikian, dalam karangan itu kita harus mengembangkan beberapa paragraf demi paragraF. Oleh karna itu kita harus hemat menempatkan kalimat topik. Satuy paragraf hanya mengandung sebuah kalimat topik.
                Contoh dibawah ini memperlihatkan perbedaan paragraf  yang tidak hemat dan paragraf yang hemat akan kalimat topik. Paragraf yang tidak hemat ini mengandung tiga buah kalimat topik.
                Penggemar seruling buatan Fredrick Morgan bersedia  menunggu lima belas tahun asal memperoleh sebuah seruling buatan morgan. Pertengahan bulan juli morgan menghentikan pemesanan seruling karna terlalu banyak pihak yang memesan seruling buatannya. Memangh dewasa ini morganb tergolong ahli membuat instrumen tiup kelas dunia.
Perhatikan paragraf berikut yang merupakan hasil pengembangan kalimat-kalimat diatas .
                Pengembangan seruling hasil Prederick Morgan bersedia asal mendapatkan seruling buatan morgan. Pernyataan berikut di kemukeken oleh penggemar seruling di Eropa. Hal ini terjadi setelah Morgan mengumumkan bahwa pemesanan serulingnya ditutup.
                Pada pertengahan bulan juli Morgan menghentikan pemesanan seruling karna terlalu banyak pihak memesan  seruling buatannya. Jika seruling di buat terus menerus, morgan harus bekerja empat belas tahun guna memenuhi pesanan tersebut. Seruling buatan Morgan sangat berperan pada musik didunia Eropa sejak tahun 1950.
                Dewasa ini Morgan tergolong ahli pembuat instrumen tiup kelas dunia. Beberapa ahli lainya adalah Hans Coulsma(Utrecth), Mortin Scovroneck(Bremen), Fredrick  VAN Heune(Amerika sewrikat), Klaus scheeleJerman), serta Sigchoru Yamaoka dan koito khonosito(Jepang).
                Kalau kita amati ternyata paragraf-paragrap yang terakhir lebih “Berbicara” dari pada paragraf sebelumnya, yang mengandung tiga buah kalimat topik. Paragraf terakhir hemat akan kalimat topik, tetapi kreatip dengan kalimat penjelas.



6.8          TEHNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF
                Tehnik pengembanan paragraf secara garis besarnya ada dua macam. Pertama dengan menggunakan “ilustrasi”. Apa yang dikatakan kalimat topik itu dilukiskan dan digambarkan dengan kalimat-kalimat penjelas sehingga didepan pembaca digambarkan dengan jelas apa yang dimaksud dengan penuliss. Kedua dengan “analisis”. Apa yang dinyatakan kalimat topik dianalisis secara logis sehingga pernyataan tadi merupakan sesuatu yang meyakinkan.
                Didalam praktik kedua tehnik diatas dapat diperinci lagin menjadi beberapa cara yang lebih peraktis, diantaranya (a) dengan memberikan contoh, (b) dengan menampilkan fakta-fakta (c) dengan memberikan alasan-alasan, dan (d) dengan memberikancerita atau bercerita.
Perhatikan contoh dibawah ini
a.       Dengan memberikan Contoh /Fakta.
Biasanya, pembacanya senang membaca paragraf-paragraf yang di kembangkan dengan cara ini. Perhatikan paragraf di bawah ini :
                Kegiatan KUD di desa-desa yang belum dewasa sering di campuri oleh tengkulak-tengkulak, seperti di Deas Kioro. Semua kegiatan KUD selalu di pantau oleh tengkulak-tengkulak. Kadang-kadang bukan memantau lagi namanya, tetapi lamgsung ikut serta menentukan harga gabahpenduduk yang akan di jual ke koprasi.
b.      Dengan Memberikan Alasan-Alasan
Dalam cerita ini, apa yang di ceritakan oleh kalimat topik dianalisis berdasarkan logika, di buktikan dengan uraian-uraian yang logis dengan menjelaskan sebab-sebab mengapa demikian.
Perhatikan paragraf berikut.
                Membiasakan diri berolahraga setiap pagi banyak manfaatnya bagi seorang pegawi. Olahraga itu sangat perlu untuk mengimbangi kegiatan duduk berjam-jam di belakang meja kantor. Kalau tidak demikan, pegawai itu akan menderita beberapa penyaki karena tidak tidak ada keseimbangn kerjaotak dan kerja fisik.
c.       Dengan Bercerita
Biasanya, pengarang mengungkapkan kembali peristiwa-peristiwa yang sedang atau sudah berlalu apabila ia mengembangkan paragraf dengan cara ini. Dengan paragraf itu, pengarang berusaha membuat lukisannya itu hidup kembali.
Perhatikan paragraf berikut.
                Kota Wonosobo telah mereka lalui. Kini jalan lebih lebih menanjak dan sempit berliku-liku. Bus meraung-raung ke dataran tinggi Dieng. Disamping kanan jurang menganga, tetapi pemandangan di kejaauhan adalah huta pinus menyelimuti punggung bukit dan bekas-bekas kawah yang memutih. Pemandaangan itu melalaikan guncangan bus yang tak henti-hentinya berkelak-kelok. Sesekali atap rumah berderet kelihaatan di kejauhan.
6.9          PEMBAGIAN PARAGRAF MENURUT TEKNIK PEMAPARANNYA
Sejalan dengan uraian pada subab 6.8 tadi, paragraf menurut teknik pemaparannya dapat di bagi dalam 4 (empat) macam, yaitu deskriptif, ekspositoris, argumentatif, dan naratif.
a.                  Deskriptif
Paragraf deskriptif disebut juga paragraf melukiskan (lukisan). Paragraf ini melukiskan apa apa yang terlihat di depan mata. Jadi, paragraf ini bersifat tata ruang atau tata letak. Pembicaraannya dapatb berurutan dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan. Dengan kata lain, deskriptif berurusan dengan hal-hal kecil yang oleh pancaindra.
Contoh sebuah paragraf deskriptif :
                                Pasar Tanah Abang adalah sebuah pasar yang sempurna. Semua barang ada di sana. Di toko yang paling depan berderet toko sepatu dalam dan luar negri. Di lantai dasar terdapat toko kain yang lengkap berderet-deret. Di samping kanan pasar terdapat warung-warung kecil penjual sayur dan bahan dapur. Di samping kiri ada pula berjenis-jenis buah-buahan. Pada bagian belakang kita dapat menemukan berpuluh-puluh pedagang daging. Belum lagi kita harus melihat lantai satu, dua dan tiga.
b.                  Ekspositoris
Paragraf ekspositoris disebut juga paragraf paparan. Paragraf ini menampilkan suatu objek. Peninjauannya tertuju pada satu unsur saja. Penyampaiannya dapat menggunakan perkembangan analisis kronologis atau keruangan.
Contoh paragraf ekspositoris :
                Pasar Tanah Abang adalah pasar yang kompleks. Di lantai dasar terdapat sembilan puluh kios penjual kain dasar. Setiap hari rata-rata terjual tiga ratus meter untuk setiap kios. Dari data ini terdapat di perkirakan berapa besarnya uang yang masuk ke kas DKI dari Pasar Tanah Abang.
c.                   Argumentatif
Paragraf argumentatif sebenarnya dapat di masukkan di dalam ekspositoris. Paragraf argumentatif di sebut juga persuasi. Paragraf ini lebih bersifat membujuk atau meyakinkan pembaca terhadap suatu hal atau objek. Biasanya, paragraf ini menggunakan perkembangan analisis.
Contoh argumentatif :
                Dua tahun terakhir, terhitung sejak Boeing B-737 milik maskapai penerbangan Aioha Airlines celaka,isu pesawat tua mencuat ke permukaan.Ini bisa di maklumi sebab pesawat yang badannya koyak sepanjang 4 meter itu sudah dioperasikan lebih dari 19 tahun.Oleh karena itu, adalah cukup beralasan jika orang menjadi cemas terbang dengan pesawat berusia tua. Di Indonesia,yang mengagetkan,lebih dari 60% pesawat yang beroprasi adalah pesawat tua. Amankah ? kalau memang aman, lalu bagai mana cara merawatnya dan berapa biayanya sehingga ia tetap nyaman di naiki?
d.                  Naratif
Karangan narasi biasanya di hubung-hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu, sebuah karangan narasi atau paragraf narasi hanya kita temukan dalam novel, cerpen, atau hikayat.
Contoh paragraf naratif :
                Malam itu ayah kelihatan benar –benar marah. Aku sama sekali di larang berteman dengan syairul. Bahkan ayah mangatakan bahwa aku akan di antar dan di jemput ke sekolah. Itu semua gara –gara siamet yang telah memperkenalkan aku dengan Siti.
(Sikumbarig 1981 : 1-42 dan Pareran, 1983 : 3-24)
LATIHAN 12
1.                   Alihkan paragraf induktif di bawah ini menjadi paragraf yang deduktif .
Bahasa Muna belum tentu dapat di pakai dengan baik oleh seorang turunan Inggris di Raha (Muna) yang hidup dari kecil, dewasa, sampai tua di tempat itu. Hal ini sangat berbeda dengan bahasa Buton dan Bahasa -bahasa yang disebut terakhir ini dapat di pahami dengan mudah oleh pendatang dari daerah lain serta dapat mereka pergunakan dengan baik dalam berbahasa sehari -hari. Hal ini menujukan bahwa bahasa Muna agak sukar di pelajari oleh penutur asing.
2.                   Kalimat mana yang membuat paragraf ini sumbang. Garis bawahhilah!
Pimpinan Wisma Kartika memperhitungkan berapa buah rumah yang dapat di bangunnyadengan 300 ton pasir yang tertumpuk di jalan H. Asnawi. Dari pasir itu ia dapat  membangun sebuah kompleks rumah murah yang  terdiri atas 125 buah rumah. Tidak demikian halnya dengan PT Beling Jaya. Pimpinan Beling Jaya akan memperhitungkan jumlah ke untungan yang di perolehnya dari pasir itu kalau pasir itu di buat kaca. Lain lagi pandangan seorang pekerja kapal keruk. Pekerja kapal keruk memandang pasir itu sebagai penghalang yang perlu di singkirkan karena pasir merupakan musuh besarnya ketika mengeruk sebuah dasar sungai. Kapal keruk itu mondar -mandir di sekitar Sungai Batanghari. Jadi, jelaslah bahwa setiap orang akan memandang suatu objek dengan makna yang berbeda sesuaidengan kebutuhan masing -masing.
3.                   Kalimat -kalimat ini membentuk sebuah paragraf.Silakan Anda susun urutannya.
a)      Sejak itulah energi nuklir dan pengaruh radiasi nuklir menjadi masalah baru bagi manusia.
b)      Akibat radiasi nuklir itu sangat merugikan kehidupan manusia.
c)       Pada tahun 1945 meledaklah bom  atom yang pertama untuk mengakhiri perang Dunia II.
4.                   kalimat -kalimat berikut berasaL dari sebuah paragraf yang baik. Silahkan Anda susun kembali  kalimat tersebut sehingga penalaran nya runtut.
a)         Bank tersebut menempati                 urutan terakhir dalam kelompok sejenis di Asean.
b)        Hal ini terungkap dari hasil penelitian IBCA (International Banking Creadit Analyisis),sebuah lembaga rating ke uangan terbesar di Eropa, yang berkedudukan di London.
c)         Jepitan kredit macet membuat bank pemerintah kian terpuruk.
d)        Selain itu, kinerja keuangannya telah jauh terlampoi oleh bank swasta nasional.
5.                   Susunlah sebuah paragraf deduktif yang sesuai dengan bidang anda (Ekonomi, Teknik, Pertanian, Desain dan sebagainya) yang terdiri atas sekurang-kurangnya enam kalimat. Gunakan tiga jenis pengait paragraf (kata penghubung transisi, kata ganti, dan kata kunci).
KUIS KETIGA
Anda perhatikan baik-baik paragraf berikut ini. Angka dalam kurung adalah nomor kalimat.
(1)                 Pada jalan-jalan utama di dalam Kelurahan Tajur harus di perbaiki dengan seger. (2) Perbaikan tersebut berhubungan dengan peningkatan mutu jalan. (3) peningkatan mutu jalan tersebut dengan lapisan aspal  Buton setebal 4 cm dapat menaikkan ketahananya 5 – 10 tahun. (4) Apalagi, perumahan Bumi Serpong Damai terus di banun. (5)Pertimbangan untuk langkah itu ialah mengingat akan sifatnya sebagai  jalan ekonomi . (6) Juga menghindari kerusakan setiap tahun sebagai akibat  frekwensi  maupun bobot kendaraan yang melewatinya yang makin menningkat. (7) Hal ini di lakukan karena old construction  tidak sesuaui lagi dengan beban yang ada sekarang. (8) Kehadiran jalan yang bermutu tinggi sangat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. (9) Masyarakat menengah yang hidup di Kelurahan Tajur itu lebih banyak menggunakan sepeda untuk berpergian kepasar atau ke kota. (10) Tentu saja jalan tersebut berguna sekali bagi mereka.


I              Anda lingkarilah a, b, c, atau d jika jawaban yang anda ada di belakang huruf-huruf itu Anda anggap benar.
1.            Paragraf diatas adalah paragraf
a.       Deduktif karena kalimat topik terletak di awal parageraf.
b.      Deduktif karena kalimat topik terletak di akhir parageraf.
c.       Induktif karena kalimat topik terletak di awal parageraf.
d.      Induktif karena kalimat topik terletak di akhir parageraf.
2.            Pemakaian tanda koma yang benar terdapat pada kalimat yang di cetak miring.
a.       Baris keenam                           c.    Baris sepuluh
b.      Baris kelima                               d.    Baris ke dua belas
3.            Dalam paragraf ada kalimat yang tidak bersubjek karena subjeknya di dahului kata depan. Kalimat tersebut adalah.
a.       Kalimat satu                              c.     Kalimat tiga
b.      Kalimat dua                               d.    Kalimat empat
4.                   Kalimat yang menyimpang dalam paragraf di atas adalah
a.       Kalimat empat                         c.     Kalimat delapan
b.      Kalimat enam                           d.    Kalimat sembilan
5.                   Kata yang penulisannya tidak baku adalah kata
a.       Manfaat  pada kalimat delapan
b.      Frekwensi  pada kalimat enam
c.       Bobot  pada kalimat enam
d.      Sifatnya  pada kalimat lima
6.                   Pemakaian huruf besar yang kurang tepat terdapat pada
a.       Baris pertama                           c.    Baris kelima
b.      Baris keempat                          d.    Baris keenam
7.                  Kalimat enam merupakan kalimat yang tidak baku. Ketidak bakuan kalimat itu di sebabkan oleh
a.       Ketiadaan subjek                    c.     Ketiadaan objek
b.      Ketiadaan predikat                                d.     Ketiadaan keterangan
8.                   Subjek kalimat tiga adalah
a.       Peningkatan mutu jalan
b.      Setebal  4 cm
c.       Lapisan aspal Buton
d.      Ketahanannya  5—10 tahun
II          Anda jawab soal berikut.
9.                   Urutanlah kalimat-kalimat berikut menjadi paragraf yang baik!
a)      Ia di tuntut memiliki kemampuan kecendekiaan yang memadai dan berakhlak mulia.
b)      Dengan melihat berbagai tuntutan itu, sungguh “dahsyat” persyaratan yang harus di penuhi seorang guru.
c)       Ia juga di tuntut mampu mengantar anak didik memasuki masa depan yang penuh ketidak pastian dan dapat membekali anak didiknya kemampuan mengantisipasi kemungkinan baik dan buruk.
d)      Seorang guru haruslah mumpuni  (sempurna).
e)      Guru kerap dikeratabaskan digugu (dipercaya) dan ditiru.
10.               Bacalah paragraf berikut!
Pendekatan awal pada ekologi manusia hanya terbatas pada bagaimana mengaplikasikan secara sistematik dasar-dasar teori ekologi tumbuhan dan hewan kedalam pengkajian komunitas manusia, tanpa memikirkan bagaimana bentuk dan rupa kajian sosial dari komunits manusia tersebut terhadap lingkungannya. Hal itu berarti bahwa ekologi manusia pada perkembangan awalnya berusaha untuk mengaplikasikan kaidah-kaidah ekologi yang ada, yaitu kaidah dari ilmu biologi kedalam hubunga manusia pada awal perkembangannya sebagai suatu disiplin ilmu baru lebih mengarah kepada penekanan alamiah hubungan manusia dengan lingkungannya.
Pikiran utama paragraf diatas terletak pada kalimat
a.       Pertama                       c.    ketiga
b.      Kedua                           d.    Terakhir
11.               Susunlah kembali kalimat berikut sehingga menjadi paragraf yang runtut.
(a)                Selain itu, munculnya pendekatan tiu di sebabkan oleh semakin berkembangnya general system theory  sebagai dasar struktur dan fungsi pembentukan ilmu. (b) Pendekatan the system model of human ecology  muncul akibat terlihatnya beberapa kelemahan dari pendekatan ekologi manusia dalam membahsa interaksi atau hubungan manusia dengan alamnya. (c) Tentu saja dengan adanya dua hal itu para ahli ekologi manusia, khususnya yang berlatar ilmu sosial, akan berusaha mencari pendekatan ekologi tercocok untuk membahas bagaimana hubungan antara manusia dan alam.
12.               Susunlah paragraf berikut ini supaya menjadi paragraf yang apik (sebutkan hurufnya saja).
(a)Pencanpuradukan wilayah etika dan moral denga wilayah hukum sering kali menyebabkan orang indonesia tidak dapat membedakan mana perbuatan yang tidak sejalan dengan kaidah-kaidah etika dan moraldan mana perbuatan yang benar-benar melanggar hukum atau kriminal. (b) Sebaliknya wilayah hukum adalah wilayah benar dan salah yang harus di pertanggung jawabkan di depan pengadilan. (c) wilayah etika dan moral adalah sebuah wilayah pertanggung jawaban peribadi. (d) suatu misal perbuatan korupsi janganlah di lihat dari wilayah hukum sehingga harus di bawa ke pengadilan. (e) Dalam penegakan hukum terhadap dua wilayah yang harus di bedakan, yaitu wilayah etika dan moral di satu sisi dan wilayah hukum disisi lain.,
13.          Susunlah kalimat-kalimat berikut menjadi paragraf yang runtut atau apik dengan menuliskan hurufnya saja
a.         Komputer  juga dapat mengerjakan bermacam-macam perkerjaan yang jika dikerjakan dengan tenaga manusia akan makan waktu lama.
b.         Komputer adalah alat bantu manusia yang dapat mengerjakan bermacam-macam perkerjaan.
c.          Berbagai data dan fakta dapat di simpan di dalam komputer dan dapat di cari kembali apa bila di perlukan.
d.         Di bagian komputer yang terkecil, yang di sebut mikro komputer, terdapat keping silikon yang di sebut mikro prosesor yang berukuran tidak lebih besar dari pada jari kelingking manusia.
e.         Sebenarnya mikro prosesor ini adalah komputer yang dapat di olah menjadi berbagai jenis mesin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar