BAB VI
PARAGRAF DALAM BAHASA INDONESIA
6.1 PENDAHULUAN
Paragraf adalah seperangkat
kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam
paaragraf memperlihatkankesatuan pikiran atau topik tersebut dan seluruhnya
memperbincangkan satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan
masalah itu.
Contoh sebuah paragraf
Sampah selamanya selalu memusingkan. Berkali-kali masalahnya di
seminarkan dan jalan pemecahannya di rancan dan dampaknya nasalah pencemaran
air dan banjir.
Paragraf di atas membicarakan
soal
sampah. Oleh sebab itu, paragraf mempunyai topik “masalah sampah” karna pokok permasalahan dalam paragraf itu adalah
masalah sampah.
Dalam
tulisan-tulisan lain mungkin kita menjumpai topik paragraf, seperti
a)
Peranan bahasa dalam kehidupan.
b)
Penyebab kebakaran hutan.
c)
Perombakan kabinet.
d)
Tragedi Semanggi.
e)
Kehidupan di ruang angkasa.
Topik
paragraf adalah pikiran utama di
dalam sebuah paragraf. Semua pembicaraan itu terpusat pada pikiran utama atau
gagasan pokok. Pikiran utama itulah yang menjadi topik persoalan atau pokok
pembicaraan.
6.2 Syarat-Syarat Paragraf
Paragraf yang baik harus memiliki dua ketentuan:
a)
Kesatuan paragraf
Dalam
sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh sebab itu, kalimat-kalimat
yang membentuk paragraf perlu di tata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat
yang menyimpang dari ide pokok paragraf tersebut. Perhatikan parageraf di bawah
ini.
Jateng sukses. Kata-kata ini
meluncur gembira dari pelatih regu Jateng setelah selesai pertandingan final
Kejurnas Tinju Amatir, Minggu malam, di Gedung Olahraga Jateng, Semarang. Hasil
yang di peroleh itu adalah prestasi paling tinggi yang pernah diraih oleh
Jateng dalam arena seperti itu.
b)
Kepduan paragraf
Kepaduan
paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui
ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antara kalimat. Urutan yang logis akan
terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalam paragraf itu.
Pengait Paragraf
Agar paragraf menjadi padu di
gunakan pengaitr paragraf, yaitu berupa:
1.
Ungkapan penghubung transisi.
2.
Kata ganti atau
3.
Kata kunci (pengulangan kata yang
di pertingkatkan).
Ungkapan
pengait antar kalimat dapat berupa ungkapan penghubung /transisi.
a)
Beberapa Kata Transisi
a) Hubungan tambahan : lebih lagi, selanjutnya trambaha pula, di samping itu, lalu,
berikutnya,demikkian,pula, begitu juga, lagi pula.
b) Hubungan pertentangan : akan tetapi, namun, bagia manapun, walaupun demikian, sebaliknya,
meskipun begitu, lain halnya.
c) Hubungan perbandingan : sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan dengan itu.
d) Hubungan akibat : oleh sebab
itu, jadi, akibatnya, oleh karna itu, maka, oleh sebab itu.
e) Hubungan tujuan : untuk itu, untuk maksud itu.
f) Hubungan singkatan : singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain,
sebagai simpulan.
g) Hubungan waktu : sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian.
h) Hubungan tempat : berdekatan dengan itu.
2) Kata Ganti
Ungkapan pengait paragraf dapat
juga berupa kata ganti, baik kata gantiorang maupun kata ganti yang lain.
a)
Kata Ganti Orang
Dalam usaha memadu
kalimat-kalimat dalam satu paragraf, kita banyak menggunakan kata ganti orang.
Pemakaian kata ganti ini berguna untuk
menghindari penyebutan nama orang berkali-kali. Kata ganti yang di
maksud adalah saya, aku, ku, kita, kami (kata ganti orng pertama), engkau, kau, kamu, mu, kamu sekalian, (kata
ganti orang ke dua), dia, ia, beliau,
mereka, dan nya (kata ganti orang
ke tiga).
b)
Kata Ganti yang Lain
Kata
ganti lain yang di gunakan dalam menciptakan kepaduan paragraf ialah itu, ini, tadi, begitu, demikian, di situ,
ke situ, di atas, di sana, di sini, dan sebagainya.
c)
Kata Kunci
Di samping itu, ungkapan pengait dapat pula berupa pengulangan
kata-kata kunci, ini perlu di lakukan dengan hati-hati (tidak terlalu sering).
6.3 Pembagian paragraf menurut jenisnya
dalam sebuah karangan
(komposisi) biasanya terdapat tiga macam paragraf jika di lihat dari segi jenisnya.
1)
Parageraf pembuka
Parageraf
ini merupakan pembuka atau pengantar untuk sampai pada segala pembicaraan yang
akan menyusul kemudian. Oleh sebab itu, paragraf pembuka harus dapat menarik
minat dan perhatian pembaca,serta sanggup menghubungkan pikiran pembaca kepada
masalah yang akan di sajikan selanjutnya. Salah satu cara untuk menarik
perhatian ini ialah dengan mengutip pernyataan yang memberikan rangsangan dari
para orang terkemuka atau orang terkenal.
2)
Paragraf pengembangan
Paragraf
pengembangan ialah paragraf yang terletak antara paragraf pembuka dan paragraf
yang terakhir sekali di dalam bab atau anak bab itu. Dengan kata lain, paragraf
pengembangan mengemukakan inti persoalan yang akan di kemukakan. Parageraf itu
dapat di kembangkan dengan cara ekspositoris, dengan cara deskriptif, dengan
cara naratif, atau dengan cara argumentatif, yang akan di bicarakan pada
halaman-halaman selanjutnya.
3)
Paragraf penutup
Paragraf
penutup ialah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau pada akhir satu
kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu. Biasanya, paragraf penutup
berupa simpulan semua pembicaraan yang telah di paparkan pada bagian-bagian
sebelumnya.
6.4 tanda paragraf
Sebuah paragraf dapat di tandai dengan memulai kalimat pertama agak
menjorok ke dalam, kira-kira lima ketukan mesin ketik atau kira-kira dua
sentimeter. Dengan demikian, para pembaca mudah dapat melihat permulaan tiap
paragraf sebab awal paragraf ditandai oleh kalimat kalimat pemulanya yang tidak di tulis sejajar dengan garis
miring atau garis pias kiri, selain itu, penulis dapat pula menambahkan tanda
sebuah paragraf itu dengan memberikan jarak agak renggang dari paragraf
sebelumnya.
6.5 rangka atau struktur sebuah paragraf
Rangka atau struktur sebuah
paragraf terdiri atas sebuah kalimat
topik dan berupa kalimat penjelas. Dengan kata lain,
apabila dalam sebuah paragraf terdapat lebih dari sebuah kalimat topik,
paragraf itu termasuk paragraf yang baik. Kalimat-kalimat di dalam paragraf itu
harus saling mendukung, saling menunjang, berkaitan satu dengan yang lainya.
Kalimat topik adalah kalimat
yang berisi topik yang di bicarakan pengarang. Pengarang meletakkan inti maksud
pembicaraan pada kalimat topik.
Karena topik paragraf adalah pikira utama dalam sebuah paragraf ,
kalimat topik merupakan kalimat utama dalam paragraf itu. Karena setiap
paragraf hanya mempunyai sebuah topik, paragraf itu hanya mempunyai satu
kalimat utama.
Kalimat utama bersifa umum.
Ukuran ke umuman sebuah kalimat terbatas pada paragraf itu saja. Adaklanya
sebuah kailimat yang kita anggap umum akan berubah menjadi khusus apabila
kalimat itu di perluas.
6.6 paragraf deduktif dan paragraf
induktif
Paragraf
yang meletekkan kalimat topik pada awal
paragraf disebut paragraf deduktif , sedangkan paragraf yang meletakkan kalimat
topik pada akhir paragraf disebut paragraf
induktif.
Paragraf
yang meletakkan topik pada awal paragraf di sebut paragraf deduktif, sedangkan paragraf yang meletakkan kalimat topik di akhir
paragraf disebut paragraf induktif .
Pengarang
jenis pertama meletakan kalimat topik nya di bagi awal paragraf yang
barsangkutan. Perhatikan kalimat yangn di cetak dengan huruf tebal.
Arang aktif ialah sejenis arang yang di peroleh dari suatu pembakaran
yang mempunyai sifat tidak larut dalam air. Arang ini dapat di peroleh dari
pembakaran zat-zat tertentu, seperti ampas tebu, tempurung kelapa,dan tongkol
jagung. jenis arang ini banyak di
gunakan dalam beberapa industri pangan atau nonpang . industri yang menggunakan
arang aktif adalah industri kimia dan farmasi,seperti
pekerjaan memurnikan minyak, menghilangkan bau yang tidak murni, dan
menguapkanzat yang tidak perlu.
Pengarang jenis kedua meletakkan
kalimat topiknya pada bagian akhir paragraf, seperti terlihat pada paragraf berikut.
Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir jalan jendral sudirman. seminggu
kemudian beseorang anak wanita hilang ketika pulang dari sekolah.sehari
kemudian polisi menemukan bercak-bercak darah dikursi belakang mobil john.
Polisi juga menemukan potret dua orang anak yang tewas di jalan jendral
sudirman di dalam kantung celana john. Dengan demi kian, John adalah orang yang dapat di minta
pertanggungjawaban tentang hilangnya tiga anak itu.
Ada pula paragraf yang tidak memperlihatkan kalimat utamanya. Gagasan
utama sebuah paragraf itu berada di seluruh paragraf. Paragraf seperti ini
tidak mempunyai kalimat yang umum. semua kalimat bersifat khusus. Biasanya
paragraf seperti ini terdapat pada
paragraf yang bersifat naratif.
Misalnya :
Pada tengah hari itu pak lurah datang. Bapak bupati datang ketempat
itu. Tiga jam kemudian kita terlihat orang-orang telah berkumpul di arena itu.
Tidak pulaketinggalan artis-artis muda belia. Para wartawan pun telah pula
memanfaatkan waktu.
Suatu hal lagi yang perlu di
tekankan di sini adalah bahwa kalimat topik itu harus kalimat yang ideal, bukan
kalimat topik yang membingukan.
Kalimat topik itu harus bersifat umum, jangan
mendetil.
Kalimat topik yang ideal adalah
kalimat topik yang jelas maksudnya dan mudah di pahami. Pembaca tidak usah
berpikir lama-lama apa yang di maksud oleh penulis. Biasanya, kalimat yang
mudah di pahami itu adalah kalimat yang sederhana,ringkasan,
dan tidak berbelit –belit. Sebalikny, kalimat topik yang tidak ideal atau kalimat tidak jelas dan
membingungkan, harus dihindari.
Misalnya :
Membingungkan :
sistem pondasi cakar ayam penemuan almarhum porf. Sedyanto yang terkenal akhir-akhir ini dikalangan internasional,
terutama di negara Asean karena di pakai
untuk membangun berbagai struktur di atas tanah lembek.
Seharusnya : sistem
fondasi cakar ayam dipakai untuk membangun berbagai struktur di atas tanah
lembek.
Kalimat topik yang baik adalah
kalimat yang umum atau kalimat yang tidak mendetil. Perhatikan contoh berikut.
Umum : Penelitian ini memerlukan berbagai faktor agar selesai dengan memuaskan.
Mendetil : Penelitian ini memerlukan biaya
yang banyak, waktu yang cukup, dan tenaga yang terampil agar selesai dengan memuaskan.
Seperti sudah dikemukakan sebelumnya, sebuah
paragraf itu terdiri atas satu kalimat topik
dan beberapa buah kalimat penjelas. Kalimat-kalimat penjelas itulah yang
membuat paragraf itu benar-benar “bicara” kepadanya pembacanya. Cara
menjelaskan kalimat topik itu dapat dengan mengulasnya,
menyongkong,menceritakan, sebuah paragraf menjadi suatu pembicaran yang
meyakinkan.
Penulis yang berpengalaman tidak
akan membuat kalimat penjelas yang masih bersifat umum karena kalimat yang
masih umum akan menyebabkan pembaca harus meraba-raba makna paragraf. Ia akan
memberikan uraian-uraian yang terperinci untuk membuat paragraf dapat berbicara
kepada pembaca.
Paragraf berikut memperlihatkan
kepada kita bahwa penulisnya membuat kalimat-kalimat penjelas yang terperinci sehingga
pembaca akan isi paragraf tersebut.
Kemajuan teknologi di negara Republik Indonesia pada akhir-akhir ini
sangat di rasakan oleh masyarakat sebagai suatu prestasi besar bangsa
indonesia. Hal itu ditunjang oleh beberapa faktor nyata yang sangat di
banggakan. Kehadiran industri pesawat terbang PT. Dirgantara Indonesia ,
ditambah pula dengan kehadiran puspitek dan beberapa pembangkit tenaga listrik
memberikan bukti tentang kemajuan teknologi itu. Apalagi di sana sini tidak
pula ketinggalan beberapa industri mobil,elektronik, dan obat-obatan.
6.7 PENGEMBANGAN
PARAGRAF
Mengarang itu adalah usaha mengembangkan beberapa kalimat topik. Dengan
demikian, dalam karangan itu kita harus mengembangkan beberapa paragraf demi
paragraF. Oleh karna itu kita harus hemat menempatkan kalimat topik. Satuy
paragraf hanya mengandung sebuah kalimat topik.
Contoh dibawah ini
memperlihatkan perbedaan paragraf yang
tidak hemat dan paragraf yang hemat akan kalimat topik. Paragraf yang tidak
hemat ini mengandung tiga buah kalimat topik.
Penggemar seruling buatan Fredrick Morgan bersedia menunggu lima belas tahun asal memperoleh
sebuah seruling buatan morgan. Pertengahan bulan juli morgan menghentikan
pemesanan seruling karna terlalu banyak pihak yang memesan seruling buatannya.
Memangh dewasa ini morganb tergolong ahli membuat instrumen tiup kelas dunia.
Perhatikan paragraf
berikut yang merupakan hasil pengembangan kalimat-kalimat diatas .
Pengembangan seruling hasil Prederick Morgan bersedia asal mendapatkan
seruling buatan morgan. Pernyataan berikut di kemukeken oleh penggemar seruling
di Eropa. Hal ini terjadi setelah Morgan mengumumkan bahwa pemesanan
serulingnya ditutup.
Pada
pertengahan bulan juli Morgan menghentikan pemesanan seruling karna terlalu
banyak pihak memesan seruling buatannya.
Jika seruling di buat terus menerus, morgan harus bekerja empat belas tahun
guna memenuhi pesanan tersebut. Seruling buatan Morgan sangat berperan pada
musik didunia Eropa sejak tahun 1950.
Dewasa
ini Morgan tergolong ahli pembuat instrumen tiup kelas dunia. Beberapa ahli
lainya adalah Hans Coulsma(Utrecth), Mortin Scovroneck(Bremen), Fredrick VAN Heune(Amerika sewrikat), Klaus
scheeleJerman), serta Sigchoru Yamaoka dan koito khonosito(Jepang).
Kalau kita amati ternyata paragraf-paragrap yang terakhir lebih
“Berbicara” dari pada paragraf sebelumnya, yang mengandung tiga buah kalimat
topik. Paragraf terakhir hemat akan kalimat topik, tetapi kreatip dengan
kalimat penjelas.
6.8 TEHNIK
PENGEMBANGAN PARAGRAF
Tehnik pengembanan paragraf secara garis besarnya ada dua macam.
Pertama dengan menggunakan “ilustrasi”. Apa yang dikatakan kalimat topik itu
dilukiskan dan digambarkan dengan kalimat-kalimat penjelas sehingga didepan
pembaca digambarkan dengan jelas apa yang dimaksud dengan penuliss. Kedua
dengan “analisis”. Apa yang dinyatakan kalimat topik dianalisis secara logis
sehingga pernyataan tadi merupakan sesuatu yang meyakinkan.
Didalam praktik kedua tehnik
diatas dapat diperinci lagin menjadi beberapa cara yang lebih peraktis,
diantaranya (a) dengan memberikan contoh, (b) dengan menampilkan fakta-fakta
(c) dengan memberikan alasan-alasan, dan (d) dengan memberikancerita atau
bercerita.
Perhatikan contoh
dibawah ini
a. Dengan memberikan Contoh /Fakta.
Biasanya,
pembacanya senang membaca paragraf-paragraf yang di kembangkan dengan cara ini.
Perhatikan paragraf di bawah ini :
Kegiatan KUD di desa-desa yang belum dewasa sering di campuri oleh
tengkulak-tengkulak, seperti di Deas Kioro. Semua kegiatan KUD selalu di pantau
oleh tengkulak-tengkulak. Kadang-kadang bukan memantau lagi namanya, tetapi
lamgsung ikut serta menentukan harga gabahpenduduk yang akan di jual ke
koprasi.
b. Dengan Memberikan Alasan-Alasan
Dalam
cerita ini, apa yang di ceritakan oleh kalimat topik dianalisis berdasarkan
logika, di buktikan dengan uraian-uraian yang logis dengan menjelaskan
sebab-sebab mengapa demikian.
Perhatikan paragraf
berikut.
Membiasakan diri berolahraga setiap pagi banyak manfaatnya bagi seorang
pegawi. Olahraga itu sangat perlu untuk mengimbangi kegiatan duduk berjam-jam
di belakang meja kantor. Kalau tidak demikan, pegawai itu akan menderita
beberapa penyaki karena tidak tidak ada keseimbangn kerjaotak dan kerja fisik.
c. Dengan Bercerita
Biasanya,
pengarang mengungkapkan kembali peristiwa-peristiwa yang sedang atau sudah
berlalu apabila ia mengembangkan paragraf dengan cara ini. Dengan paragraf itu,
pengarang berusaha membuat lukisannya itu hidup kembali.
Perhatikan paragraf
berikut.
Kota Wonosobo telah mereka lalui. Kini jalan lebih lebih menanjak dan
sempit berliku-liku. Bus meraung-raung ke dataran tinggi Dieng. Disamping kanan
jurang menganga, tetapi pemandangan di kejaauhan adalah huta pinus menyelimuti
punggung bukit dan bekas-bekas kawah yang memutih. Pemandaangan itu melalaikan
guncangan bus yang tak henti-hentinya berkelak-kelok. Sesekali atap rumah
berderet kelihaatan di kejauhan.
6.9 PEMBAGIAN
PARAGRAF MENURUT TEKNIK PEMAPARANNYA
Sejalan
dengan uraian pada subab 6.8 tadi, paragraf menurut teknik pemaparannya dapat
di bagi dalam 4 (empat) macam, yaitu deskriptif, ekspositoris, argumentatif,
dan naratif.
a.
Deskriptif
Paragraf
deskriptif disebut juga paragraf melukiskan (lukisan). Paragraf ini melukiskan
apa apa yang terlihat di depan mata. Jadi, paragraf ini bersifat tata ruang
atau tata letak. Pembicaraannya dapatb berurutan dari atas ke bawah atau dari
kiri ke kanan. Dengan kata lain, deskriptif berurusan dengan hal-hal kecil yang
oleh pancaindra.
Contoh
sebuah paragraf deskriptif :
Pasar Tanah Abang adalah sebuah pasar yang
sempurna. Semua barang ada di sana. Di toko yang paling depan berderet toko
sepatu dalam dan luar negri. Di lantai dasar terdapat toko kain yang lengkap
berderet-deret. Di samping kanan pasar terdapat warung-warung kecil penjual
sayur dan bahan dapur. Di samping kiri ada pula berjenis-jenis buah-buahan.
Pada bagian belakang kita dapat menemukan berpuluh-puluh pedagang daging. Belum
lagi kita harus melihat lantai satu, dua dan tiga.
b.
Ekspositoris
Paragraf ekspositoris disebut juga paragraf paparan. Paragraf ini
menampilkan suatu objek. Peninjauannya tertuju pada satu unsur saja.
Penyampaiannya dapat menggunakan perkembangan analisis kronologis atau
keruangan.
Contoh paragraf
ekspositoris :
Pasar Tanah Abang adalah pasar yang kompleks. Di lantai dasar terdapat sembilan
puluh kios penjual kain dasar. Setiap hari rata-rata terjual tiga ratus meter
untuk setiap kios. Dari data ini terdapat di perkirakan berapa besarnya uang
yang masuk ke kas DKI dari Pasar Tanah Abang.
c.
Argumentatif
Paragraf
argumentatif sebenarnya dapat di masukkan di dalam ekspositoris. Paragraf
argumentatif di sebut juga persuasi. Paragraf ini lebih bersifat membujuk atau
meyakinkan pembaca terhadap suatu hal atau objek. Biasanya, paragraf ini
menggunakan perkembangan analisis.
Contoh argumentatif
:
Dua tahun terakhir, terhitung sejak Boeing B-737 milik maskapai
penerbangan Aioha Airlines celaka,isu pesawat tua mencuat ke permukaan.Ini bisa
di maklumi sebab pesawat yang badannya koyak sepanjang 4 meter itu sudah
dioperasikan lebih dari 19 tahun.Oleh karena itu, adalah cukup beralasan jika
orang menjadi cemas terbang dengan pesawat berusia tua. Di Indonesia,yang mengagetkan,lebih
dari 60% pesawat yang beroprasi adalah pesawat tua. Amankah ? kalau memang
aman, lalu bagai mana cara merawatnya dan berapa biayanya sehingga ia tetap
nyaman di naiki?
d.
Naratif
Karangan
narasi biasanya di hubung-hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu, sebuah
karangan narasi atau paragraf narasi hanya kita temukan dalam novel, cerpen,
atau hikayat.
Contoh paragraf
naratif :
Malam itu ayah kelihatan benar –benar marah. Aku sama sekali di larang
berteman dengan syairul. Bahkan ayah mangatakan bahwa aku akan di antar dan di
jemput ke sekolah. Itu semua gara –gara siamet yang telah memperkenalkan aku
dengan Siti.
(Sikumbarig 1981 :
1-42 dan Pareran, 1983 : 3-24)
LATIHAN 12
1.
Alihkan paragraf induktif di bawah
ini menjadi paragraf yang deduktif .
Bahasa Muna belum tentu dapat di pakai dengan baik oleh seorang turunan
Inggris di Raha (Muna) yang hidup dari kecil, dewasa, sampai tua di tempat itu.
Hal ini sangat berbeda dengan bahasa Buton dan Bahasa -bahasa yang disebut
terakhir ini dapat di pahami dengan mudah oleh pendatang dari daerah lain serta
dapat mereka pergunakan dengan baik dalam berbahasa sehari -hari. Hal ini
menujukan bahwa bahasa Muna agak sukar di pelajari oleh penutur asing.
2.
Kalimat mana yang membuat paragraf
ini sumbang. Garis bawahhilah!
Pimpinan Wisma Kartika memperhitungkan berapa buah rumah yang dapat di
bangunnyadengan 300 ton pasir yang tertumpuk di jalan H. Asnawi. Dari pasir itu
ia dapat membangun sebuah kompleks rumah
murah yang terdiri atas 125 buah rumah.
Tidak demikian halnya dengan PT Beling Jaya. Pimpinan Beling Jaya akan
memperhitungkan jumlah ke untungan yang di perolehnya dari pasir itu kalau
pasir itu di buat kaca. Lain lagi pandangan seorang pekerja kapal keruk.
Pekerja kapal keruk memandang pasir itu sebagai penghalang yang perlu di
singkirkan karena pasir merupakan musuh besarnya ketika mengeruk sebuah dasar
sungai. Kapal keruk itu mondar -mandir di sekitar Sungai Batanghari. Jadi,
jelaslah bahwa setiap orang akan memandang suatu objek dengan makna yang
berbeda sesuaidengan kebutuhan masing -masing.
3.
Kalimat -kalimat ini membentuk
sebuah paragraf.Silakan Anda susun urutannya.
a)
Sejak itulah energi nuklir dan
pengaruh radiasi nuklir menjadi masalah baru bagi manusia.
b)
Akibat radiasi nuklir itu sangat
merugikan kehidupan manusia.
c)
Pada tahun 1945 meledaklah
bom atom yang pertama untuk mengakhiri
perang Dunia II.
4.
kalimat -kalimat berikut berasaL
dari sebuah paragraf yang baik. Silahkan Anda susun kembali kalimat tersebut sehingga penalaran nya
runtut.
a)
Bank tersebut menempati urutan terakhir dalam kelompok
sejenis di Asean.
b)
Hal ini terungkap dari hasil
penelitian IBCA (International Banking
Creadit Analyisis),sebuah lembaga rating ke uangan terbesar di Eropa, yang
berkedudukan di London.
c)
Jepitan kredit macet membuat bank
pemerintah kian terpuruk.
d)
Selain itu, kinerja keuangannya
telah jauh terlampoi oleh bank swasta nasional.
5.
Susunlah sebuah paragraf
deduktif yang sesuai dengan bidang anda (Ekonomi, Teknik, Pertanian, Desain dan
sebagainya) yang terdiri atas sekurang-kurangnya enam kalimat. Gunakan tiga
jenis pengait paragraf (kata penghubung transisi, kata ganti, dan kata kunci).
KUIS KETIGA
Anda perhatikan baik-baik paragraf berikut
ini. Angka dalam kurung adalah nomor kalimat.
(1)
Pada jalan-jalan utama di dalam
Kelurahan Tajur harus di perbaiki dengan seger. (2) Perbaikan tersebut
berhubungan dengan peningkatan mutu jalan. (3) peningkatan mutu jalan tersebut
dengan lapisan aspal Buton setebal 4 cm
dapat menaikkan ketahananya 5 – 10 tahun. (4) Apalagi, perumahan Bumi Serpong
Damai terus di banun. (5)Pertimbangan untuk langkah itu ialah mengingat akan
sifatnya sebagai jalan ekonomi . (6) Juga menghindari kerusakan setiap tahun sebagai
akibat frekwensi maupun bobot
kendaraan yang melewatinya yang makin menningkat. (7) Hal ini di lakukan karena
old construction tidak sesuaui lagi dengan beban yang ada
sekarang. (8) Kehadiran jalan yang bermutu tinggi sangat memberikan manfaat
bagi masyarakat luas. (9) Masyarakat menengah yang hidup di Kelurahan Tajur itu
lebih banyak menggunakan sepeda untuk berpergian kepasar atau ke kota. (10)
Tentu saja jalan tersebut berguna sekali bagi mereka.
I Anda lingkarilah a, b, c, atau d jika jawaban yang anda
ada di belakang huruf-huruf itu Anda anggap benar.
1. Paragraf
diatas adalah paragraf
a.
Deduktif karena kalimat topik
terletak di awal parageraf.
b.
Deduktif karena kalimat topik
terletak di akhir parageraf.
c.
Induktif karena kalimat topik
terletak di awal parageraf.
d.
Induktif karena kalimat topik
terletak di akhir parageraf.
2. Pemakaian
tanda koma yang benar terdapat pada kalimat yang di cetak miring.
a.
Baris keenam c. Baris sepuluh
b.
Baris kelima d. Baris ke dua belas
3. Dalam paragraf ada
kalimat yang tidak bersubjek karena subjeknya di dahului kata depan. Kalimat
tersebut adalah.
a.
Kalimat satu c. Kalimat tiga
b.
Kalimat dua d. Kalimat empat
4.
Kalimat yang menyimpang dalam
paragraf di atas adalah
a.
Kalimat empat c. Kalimat delapan
b.
Kalimat enam d. Kalimat sembilan
5.
Kata yang penulisannya tidak baku
adalah kata
a.
Manfaat pada kalimat delapan
b.
Frekwensi pada kalimat enam
c.
Bobot pada
kalimat enam
d.
Sifatnya pada kalimat lima
6.
Pemakaian huruf besar yang kurang
tepat terdapat pada
a.
Baris pertama c. Baris kelima
b.
Baris keempat d. Baris keenam
7.
Kalimat enam merupakan kalimat
yang tidak baku. Ketidak bakuan kalimat itu di sebabkan oleh
a.
Ketiadaan subjek c. Ketiadaan objek
b.
Ketiadaan predikat d. Ketiadaan keterangan
8.
Subjek kalimat tiga adalah
a.
Peningkatan mutu jalan
b.
Setebal 4 cm
c.
Lapisan aspal Buton
d.
Ketahanannya 5—10 tahun
II Anda jawab soal berikut.
9.
Urutanlah kalimat-kalimat berikut
menjadi paragraf yang baik!
a)
Ia di tuntut memiliki kemampuan
kecendekiaan yang memadai dan berakhlak mulia.
b)
Dengan melihat berbagai tuntutan
itu, sungguh “dahsyat” persyaratan yang harus di penuhi seorang guru.
c)
Ia juga di tuntut mampu mengantar
anak didik memasuki masa depan yang penuh ketidak pastian dan dapat membekali
anak didiknya kemampuan mengantisipasi kemungkinan baik dan buruk.
d)
Seorang guru haruslah mumpuni
(sempurna).
e)
Guru kerap dikeratabaskan digugu (dipercaya) dan ditiru.
10.
Bacalah paragraf berikut!
Pendekatan awal pada ekologi manusia hanya terbatas pada bagaimana
mengaplikasikan secara sistematik dasar-dasar teori ekologi tumbuhan dan hewan
kedalam pengkajian komunitas manusia, tanpa memikirkan bagaimana bentuk dan
rupa kajian sosial dari komunits manusia tersebut terhadap lingkungannya. Hal
itu berarti bahwa ekologi manusia pada perkembangan awalnya berusaha untuk
mengaplikasikan kaidah-kaidah ekologi yang ada, yaitu kaidah dari ilmu biologi
kedalam hubunga manusia pada awal perkembangannya sebagai suatu disiplin ilmu
baru lebih mengarah kepada penekanan alamiah hubungan manusia dengan
lingkungannya.
Pikiran utama paragraf diatas terletak pada kalimat
a.
Pertama c.
ketiga
b.
Kedua d.
Terakhir
11.
Susunlah kembali kalimat berikut
sehingga menjadi paragraf yang runtut.
(a)
Selain itu, munculnya pendekatan
tiu di sebabkan oleh semakin berkembangnya general
system theory sebagai dasar struktur
dan fungsi pembentukan ilmu. (b) Pendekatan the
system model of human ecology muncul
akibat terlihatnya beberapa kelemahan dari pendekatan ekologi manusia dalam
membahsa interaksi atau hubungan manusia dengan alamnya. (c) Tentu saja dengan
adanya dua hal itu para ahli ekologi manusia, khususnya yang berlatar ilmu
sosial, akan berusaha mencari pendekatan ekologi tercocok untuk membahas
bagaimana hubungan antara manusia dan alam.
12.
Susunlah paragraf berikut ini
supaya menjadi paragraf yang apik (sebutkan hurufnya saja).
(a)Pencanpuradukan
wilayah etika dan moral denga wilayah hukum sering kali menyebabkan orang
indonesia tidak dapat membedakan mana perbuatan yang tidak sejalan dengan
kaidah-kaidah etika dan moraldan mana perbuatan yang benar-benar melanggar
hukum atau kriminal. (b) Sebaliknya wilayah hukum adalah wilayah benar dan
salah yang harus di pertanggung jawabkan di depan pengadilan. (c) wilayah etika
dan moral adalah sebuah wilayah pertanggung jawaban peribadi. (d) suatu misal
perbuatan korupsi janganlah di lihat dari wilayah hukum sehingga harus di bawa
ke pengadilan. (e) Dalam penegakan hukum terhadap dua wilayah yang harus di
bedakan, yaitu wilayah etika dan moral di satu sisi dan wilayah hukum disisi
lain.,
13. Susunlah
kalimat-kalimat berikut menjadi paragraf yang runtut atau apik dengan
menuliskan hurufnya saja
a.
Komputer juga dapat mengerjakan bermacam-macam perkerjaan
yang jika dikerjakan dengan tenaga manusia akan makan waktu lama.
b.
Komputer adalah alat bantu manusia
yang dapat mengerjakan bermacam-macam perkerjaan.
c.
Berbagai data dan fakta dapat di
simpan di dalam komputer dan dapat di cari kembali apa bila di perlukan.
d.
Di bagian komputer yang terkecil,
yang di sebut mikro komputer, terdapat keping silikon yang di sebut mikro
prosesor yang berukuran tidak lebih besar dari pada jari kelingking manusia.
e.
Sebenarnya mikro prosesor ini
adalah komputer yang dapat di olah menjadi berbagai jenis mesin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar