Selasa, 05 Juni 2012

TIPE-TIPE KEPERIBADIAN


TIPE-TIPE KEPERIBADIAN
Secara garis besarnya pembagian tipe keperibadian manusia di tinjau dari berbagai aspek antara lain :
1.                  Aspek Biologis
            Aspek biologis, yang mempengaruhi tipe keperibadian seorang ini didasarkan atas konstitusi dan bentuk tubuh yang dimiliki seseorang, tokoh-tokoh yang mengemukakan teorinya berdasarkan aspek biologis ini adalah :
a.                 Hippocrates dan Galenus
Mereka berpendapat, bahwa yang mempengaruhi tipe keperibadian seseorang adalah jenis cairan tubuh yang paling dominan, yaitu :
1)      Tipe Choleris
Tipe ini berdasarkan cairan empedu kuning yang dominan dalam tubuhnya. Sifatnya agak emosi : mudah marah, dan mudah tersinggung.
2)      Tipe Melancholic
Tipe ini berdasarkan cairan empedu hitam yang dominan dalam tubuhnya. Sifatnya agak tertutup : rendahh diri, mudah sedih, dan sering putus asa.
3)      Tipe Plegmatis
Tipe ini dipengaruhi cairan lendir yang dominan. Sifat yang dimiliki agak statis : lamban, apatis, pasif, dan pemalas.
4)      Tipe Sanguinus
Tipe ini di pengaruhi oleh cairan darah merah yang dominan. Sifat yang dimilikinya agak aktif, cekatan, periang, dan mudah bergaul.
b.                 Kretchmer
Dalam pembagian tipe wataknya kretchmer mendasarkan pada bentuk tubuh seorang, yaitu :
1)        Tipe Aientis atau liptosome, yaitu tipe orang yang memiliki tubuh tinggi, kurus dada sempit, dan lengan kecil.
2)        Tipe piknis, yaitu tipe orang yang memiliki bentuk tubuh yang gemuk bulat. Sifat-sifat yang dimilikinya antara lain : periang, mudah bergaul, dan suka humor.
3)        Tipe Atletis, yaitu tipe orang yang memiliki bentuk tubuh atlit tinggi, kekar, dan berotot, sifat-sifat yang dimiliki anatra lain: mudah menyesuaikan diri, berpendirian teguh, dan pemberani.
c.                  Sheldon
Sheldon membagi tipe kepribadia berdasarkan dominasi lapisan yang berada dalam tubuh seseorang. Berdasarkan aspek ini ia membagi tipe keprbadian menjadi:
1)      Tipe Ektomorph,  yaitu tipe orang yang berbadan kurus tinggi, karena lapisan badan bagian luar dominan. Sifatnya antara lain, suka menyendiri dan kurang bergaul dengan masyarakat.
2)      Tipe mesomorph, yaitu tipe orang yang berbadan sedang di karenakan lapisan tengah yang dominan, sifat orang tipe ini antara lain, giat bekerja dan mampu mengatasi sifat agresif.
3)      Tipe endomorph,  yaitu tipe orang yang memiliki badan gemuk, bulat, dan anggota badan yang pendek karna lapisan dalam tubuhnya yang dominan. Sifat yang dimilikinya adalah: kurang cerdas, senang makan, suka dengan kemudahan yang tidak banyak membawa resiko dalam kehidupan.
2.                  Aspek Sosiologis
Pembagian ini didasarkan kepada pandangan hidup dan kualitas sosial seseorang. Yang mengemukakan teorinya berdasarkan aspek sosiologi  ini antara lain:
a.                 Edward Sprangger
Ia berpendapat bahwa keperibadian seseorang di tentukan oleh pandangan mana yang dipilihnya. Berdasarkan itu ia membagi tipe keperibadian menjadi:
1)      Tipe Teoritis, orang yang perhatiannya selalu diarahkan kepada masalah teori dan nilai-nilai, ingin tahu, meneliti, dan mengemukakan pendapat.
2)      Tipe Ekonomis, yaitu orang yang perhatiannya tertuju kepada manfaat segala sesuatu berdasarkan faedah yang dapat mendatangkan untung rugi.
3)      Tipe Estetis,  yaitu orang perhatiannya tertuju kepada masalah-masalah keindahan.
4)      Tipe Sosial, yaitu orang yang tertuju perhatiannya ke arah kepentingan kemasyarakatan dan pergaulan.
5)      Tipe Politis, yaitu orang yang perhatiannya tertuju ke pada kepentingan kekuasaan, dan organisasi.
6)      Tipe Religius, yaitu tipe orang yang taat kepada ajaran agama, senang dengan masalah-masalah ke-Tuhanan, dan keyakinan agama.
b.                 Muray
Muray membagi tipe keperibadian menjadi:
1)        Tipe Teoritis, yaitu orang yang menyenangi ilmu pengetahuan, berfikir logis, dan rasional.
2)        Tipe Humanis, yaitu tipe orang yang memiliki sifat kemanusiaan yang mendalam.
3)        Tipe Sensasionis, yaitu tipe orang yang suka sensai dan berkenalan.
4)        Tipe praktis, yaitu tipe orang yang giat bekerja dan mengadakan peraktik.
c.                  Fritz Kunkel
Kunkel membagi tipe kepribadian menjadi:
1)      Tipe sachelichkeit, yaitu tipe orang yang banyak menaruh perhatian terhadap masyarakat.
2)      Tipe Ichhaftigkeit, tipe orang yang lebih banyak menaruh perhatian kepada kepentingan diri sendiri.
Menurut F. Kunkel antara sachelichkeit dan Ichhaftigkeit berbanding terbalik. Jika seseorang memiliki sachelichkeit yang besar, maka Ichhaftigkeit-nya kecil dan sebaliknya.
3.                  Aspek Psikologis
a.                   Dalam pembagian tipe keperibadian berdasarkan psikologis Prof. Heyman mengemukakan, bahwa dalam diri manusia terdapat tiga unsur: Emosionalitas, Aktivitas, dan fungsi skunder (proses pengiring).
1)      Emosionalitas, merupakan unsur yang mempunyai sifat yang didominasi oleh emosi yang positif, sifat umumnya adalah: kurang resfek terhadap orang lain, perkataan berapi-api, tegas, ingin menguasai, bercita-cita yandg dinamis, pemurung, dan suka berlebih-lebihan.
2)      Aktivitas, yaitu sifat yang dikuasai oleh aktifitas gerakan,sifat umum yang tampak adalah: lincah, praktis, berpandangan luas, ulet, periang, dan selalu melindungi kepentingan orang lemah.
3)      Fungsi sekunder  (proses pengiring), yaitu sifat yang didominasi oleh kerentanan perasaan, sifat umum yang tamapk: watak tertutup, tekun,hemat, tenang, dan dapat di percaya.
Selanjutnya dalam pembagian tipe kepribadian Prof. Human menggunakan rumus dnagn simbol huruf: A (Aktifitas), E (Emosionaltas), dan S(proses pengiring). Jika terdapat tanda positif berarti fungsi tersebut dominan, sedangkan negatif berarti menunjukkan tidak ada dominasi fungsi tersebut.
Tipe yang di kemukakan:
a)         Tipe Gepassioner/berpassi
(+A, + E, + S). Sifatnya serba istimewa, disegani, dan berbakat menjadi pemimpin.
b)        Tipe Sentimentil (+ E, - A, + S). Sifatnya banyak cita-cita tapi tidak ada kemauan melaksanakannya.
c)         Tipe Choleris (+ E,- A, + S). Sifatnya banyak usaha,tak dapat menyimapan.
d)        Tipe Nerveous(+ E, - A, - S). Sifatnya gugup, pemalas, dan singkat pikiran.
e)         Tipe  Plegmatis (- A, + A, + S). Sifatnya kurang belas kasihan antara sesama.
f)          Tipe Apatis (- E, - A, + S). Sifatnya acuh tak acuhterhadap semua masalah.
g)        Tipe Sanguinis (- E, + A, - S). Sifatnya suka berbuat, tetapi tanpa rencana dan tanpa pikir lebih dahulu.
h)        Tipe Amorph (- E, - A, - S). Sifatnya tidak mau tau dalam segala masalah.
b.                                Selanjutnya, Carl Gustav yang membagi manusia menjadi dua pokok:
1)        Tipe Extrovet, yaitu orang yang terbuka dan banyak berhubungan dengan kehidupan nyata.
2)        Tipe Introvet, yaitu orang yang tertutup dan cendrung kepada berpikir dan merenung.

Hubungan Keperibadian dan Sikap keagamaan

1.                 Struktur Keperibadian
Sigmund Freud
Merumuskan sistem keperibadian menjadi tiga sistem. Ketiga sistem itu dinamakan id, ego dan super ego. Dalam diri orang yang memiliki jiwa yang sehat ketiga sistem itu bekerja dalam suatu susunan yang harmonis. Segala bentuk tujuan dan gerak-geriknya selalu memenuhi keperluan dan keinginan manusia yang pokok.
                        Sebaliknya, kalau ketiga sistem itu berkerja secara bertentangan satu sama lain, maka orang tersebut di namai sebagai orang tak dapat menyesuaikan diri.
 Ia menjadi tidak puas dengan diri dan lingkungannya. Dengan kata lain, efesiensinya berkurang.
a.       Id (Das Es)
Sebagai suatu sistem ini id mempunyai fungsi menunaikan perinsip kehidupan asli manusia berupa penyaluran dorongan naluriah. Dengan kata lain id mengembangkan perinsip kesenangan, yang tujuannya untuk membebaskan manusia dari keteganagan naluri dasar: makan, minum, seks, dsb.
b.      Ego (Das Es)
Ego merupakan fungsi yang menyalurkan doronga id kedalam yang nyata. Freud menamakan misi yang diemban oleh ego sebagai perinsip kenyataan .
Segala bentuk dorongan naluri dasar yang berasal dari id hanya dapat direalisasi dalam bentuk melalui bantuan ego. Ego juga mengandung perinsip kesadaran.
c.       Super Ego (Das Uber Ich)
Sebagai suatu sistem yang mamiliki unsur moral dan keadilan, maka sebagai dasar super ego mewakili alam ideal. Tujuan super ego adalah membawa individu kearah kesempurnaan sesuai dengan pertimbangan keadilan dan moral. Ia merupakan kode modal seseorang dan berfungsi pula sebagai pengawas tindakan yang dilakukan oleh ego. Jika tindakan itu sesuai dengan pertimbangan moral dan keadilan, maka ego menerima hukuman berupa rasa gelisah dan cemas, super ego mempunyai dua anak sistem, yaitu ego ideal dan hati nurani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar